Senin, 29 September 2014

Istilah pada fotografi

  1. A
Singkatan dari Aperture Priority, mode pemotretan dengan lebar bukaan ditentukan oleh fotografer. Kamera akan menentukan shutter speed yang diperlukan agar foto memperoleh pencahayaan yang mencukupi.
  1. A-DEPTH
Fitur yang memungkinkan fotografer untuk mengfatur agar gambar terekam tajam pada jarak tertentu.  Pada kamera analog, kamera akan melakukan 2 kali pemotretan pada frame yang sama dengan bukaan aperture yang berbeda. Pada pemotretan ini subyek foto dituntut untuk tidak bergerak.
  1. AE
Auto Exposure, pemotretan secara otomatis dengan setting ditentukan oleh kamera
  1. AE-lock
Auto Exposure Lock, pemotretan secara otomatis dengan setting awal ditentukan oleh kamera dan disimpan untuk pemotretan berikutnya. AE-lock dapat mempercepat proses pemotretan karena kamera tidak perlu lagi mengatur setting baru pada frame-frame berikutnya.
  1. AF
Auto Focus, fitur yang memungkinkan kamera melakukan fokus pada obyek tanpa campur tangan fotografer. Pada umumnya kamera akan mengambil fokus pada obyek yang berada di tengah frame.
  1. AF-lock
Auto Focus Lock, fitur yang memungkinkan kamera melakukan fokus pada obyek tanpa campur tangan fotografer. Proses ini hanya dilakukan pada frame pertama dan selanjutnya kamera akan menggunakan jarak tersebut pada frame-frame berikutnya. Fitur ini berguna untuk mempercepat proses pemotretan berurutan, misalnya pada pemotretan sport/ olahraga
  1. ASA
Singkatan dari American Standard Association yang digunakan sebagai ukuran kepekaan film. Istilah ini sudah jarang digunakan, organisasinya pun sudah berubah nama. Istilah yang lebih sering digunakan saat ini adalah ISO, nilai ASA sama dengan ISO. .
  1. AUTO
Mode pemotretan cepat tanpa campur tangan fotografer. Kamera akan secara otomatis menentukan fokus dan setting pencahayaan.
  1. Av (=A)

Istilah pada fotografi

  1. B
Bulb, pengaturan kecepatan tanpa batas waktu. Pada setting ini aperture akan tetap terbuka selama tombol shutter ditekan.
  1. Background
Latar belakang, segala sesuatu yang ada di dalam frame dan jaraknya lebih jauh daripada obyek utama.
  1. BG
Lihat Background.
  1. Blue hour
Waktu senja hari ketika matahari sudah mulai terbenam, lampu-lampu penerangan sudah menyala, namun langit masih tampak biru. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung 15-20 menit di Indonesia.
  1. Blur
Kabur, samar, kondisi gambar yang tidak tertangkap dengan tajam. Blur akibat shake merupakan sesuatu yang dihindari oleh fotografer, namun blur juga merupakan cara untuk menonjolkan obyek utama
  1. Bokeh
Merupakan istilah bahasa Jepang untuk blur. Istilah ini mengacu pada blur yang bernilai seni, bertujuan untuk mengisolasi & menonjolkan obyek utama. Bokeh diperoleh melalui:
(1)     Penggunaan bukaan aperture lebar
(2)     Menggunakan lensa tele dengan zoom terjauh
(3)     Memberi jarak obyek utama dengan latar belakang yang cukup jauh
  1. Bracketing
Pemotretan beberapa frame secara berurutan dengan kompensasi pencahayaan (exposure compensation) yang berbeda. Fitur ini diperlukan untuk membuat foto HDR (High Dynamic Range)
  1. Buffer
Ruang memory pada kamera yang berfungsi untuk menyimpan data gambar sesaat sebelum ditampilkan atau disimpan ke storage media
  1. Bulb
Lihat B.
  1. Burst
Pemotretan berurutan atau terus menerus. Kamera akan mengambil gambar selama shutter ditekan, menghasilkan beberapa frame yang menunjukkan urutan aktivitas
  1. Burst rate
Banyaknya frame yang bisa dihasilkan dalam 1 detik. Burst rate dapat berkisar dari 0.3  fps untuk kamera poket sederhana (= 1 frame setiap 3 detik) hingga 60 fps untuk kamera yang dirancang khusus. Kamera-kamera DSLR profesional memiliki burst rate 3 fps atau lebih.

Tips Background blur pada kamera

Background blur memang pas untuk menguatkan penampilan obyek utama. Untuk memperoleh background yang blur, ukuran sensor, lebar aperture dan jarak fokus lensa (focal length) sangat menentukan.  Konsekuensinya, backgorund yang blur ini lebih sulit diperoleh jika menggunakan kamera poket. Alasannya:
  1. Sensor kamera poket sangat kecil. Agar gambar dapat tampil tajam, ukuran diameter sensor kamera harus lebih besar daripada lebar aperture. Akibat ukuran sesnsor yang kecil, tidak mungkin digunakan aperture lebar (misalnya f/1.8 atau f/1.4). Rata-rata kamera poket memiliki setting aperture terendah f/3.6, hanya beberapa saja yang memiliki setting f/2.8
  2. Focal length kamera poket  bukanlah panjang fokus secara fisika, tetapi panjang ekuivalen terhadap lensa yang digunakan pada media film 35 mm. Lensa dengan jarak fokus 300 mm pada kamera poket sesungguhnya adalah 66 mm pada kamera film.
Tetapi 'sulit' bukan berarti 'tidak mungkin'. Untuk memaksimalkan blur pada background, berikut beberapa patokan yang dapat digunakan:
  1. Jarak antara obyek utama dan background harus cukup jauh. Sebaiknya jarak obyek ke background lebih besar daripada jarak obyek ke kamera.
  2.  Gunakan jarak fokus atau zoom terpanjang (tele-end), sesuaikan jarak obyek utama dengan jarak fokus ini.
  3. Gunakan mode Aperture Priority (A, Av) dan pastikan untuk menempatkan setting pada bukaan paling lebar (angka paling kecil, misalnya f/2.8 atau f/3.6)
  4. Pada kamera digital poket yang tidak memiliki  mode Aperture Priority, gunakan mode portrait atau - jika memungkinkan - mode makro.
  5. Pada kamera DSLR, gunakan lensa dengan bukaan lebar, mialnya f/1.4 atau f/1.8